Minggu, 12 Juni 2016

Bahaya Periklanan Online Bagi Anak-anak

Bahaya Periklanan Online Bagi Anak-anak
Orang tua mencemaskan pergaulan anaknya di era global ini. Pergaulan yang semakin bebas yang menimbulkan sebuah istilah "dewasa dini" yang berdampak meningkatnya siswa-siswi yang melakukan ataupun korban pelecehan seksual; belum lagi tingginya tingkat kehamilan di luar nikah serta angka aborsi di negeri yang jumlah penduduk Islamnya paling banyak di dunia.

Miris bukan? Hal-hal tersebut di sebabkan oleh banyak faktor, namun respon orangtua lebih "Paranoid" dengan tekhnologi yang bernama "internet" yang dituding sebagai sebab terbesar dari pengaruh negatif. Padahal ada bahaya yang LEBIH yang tak mereka sadari, yaitu Iklan.Kenapa? Karena anak-anak dibawah usia tidak akan bisa mengakses internet tanpa mereka di ajari bagaimana mengobrasikan dan mengakses. Alasan berikutnya adalah jika orang tua tidak menyediakan akses internet serta mengawasi pergaulanya maka ia tidak akan bersentuhan dengan internet.
Faktor lain memang teman sepermainan yang memang akses smartphone di tangan anak mulai menjamur. Namun hal yang paling dekat saja dengan kita para orang tua adalah IKLAN. Hampir semua rumah pasti ada televisi, anakpun akan ikut menonton ketika orangtuanya menonton televisi, bahkan ruang televisi ini biasanya sekaligus ruang keluarga, berkumpul di malam hari. Banyak iklan kini yang memberikan contoh tidak baik, hampir semua iklan; baik iklan seprei, makanan, minuman, kosmetik, balsem, hingga iklan cat menayangkan adegan laki-laki dan perempuan di atas kasur, kalaupun tidak berdua-duaan seolah-olah hendak berciuman. Mungkin para orangtua yang cerdas *peduli dengan anaknya* mampu memilihkan acara yang tepat untuk anaknya, namun apakah orang tua bisa memilihkan iklan yang tepat untuk anaknya? Mungkin orangtua bisa membimbing anaknya "Dek nggak boleh seperti itu ya?" pastilah anak yang selalu ingin tahu bertanya, "Emangnya kenapa Mah?", "Karena adek masih kecil." terkadang anak yang dilarang pasti malah akan lebih penasaran.
Disadari atau tidak, iklan-iklan ini juga berkontribusi dalam merusak moral bangsa. Sudah seharusnya para pembuat iklan menyadari dampak bagi generasi bangsa bukan hanya memikirkan income saja. Sudah seharusnya pula pemerintah menerbitkan UU tentang peraturan  periklan terkait hal tersebut.

Sumber:http://www.kompasiana.com/hecyara/bahaya-iklan-untuk-anak-anak_552873bff17e6191518b4571


Tidak ada komentar:

Posting Komentar